Thursday, 27 April 2023

Movie Review: Khanzab (2023)

 




Assalamualaikum. Tak terlambat lagi untuk aku ucapkan Selamat Hari Raya Aidilfitri. Semoga tahun ini lebaran lebih membawa makna. Amin. Baiklah, kali ini aku nak kongsikan cerita yang aku tunggu-tunggu dari sebelum puasa lagi. 


Sinopsis

Khanzab merupakan film horor Indonesia terbaru yang terinspirasi film pendek ikonis berjudul Makmum (2017). Film ini dibintangi Tika Bravani hingga Yasamin Jasem. Kisah film tersebut mengusung latar peristiwa pembantaian dukun santet di Banyuwangi pada 1988. Kala itu, Rahayu (Yasamin Jasem) yang masih kecil sudah harus menghadapi kenyataan sang ayah menjadi korban.

Ayah Rahayu dituduh sebagai dukun santet. Sehingga, ia dipenggal kepalanya. Sementara itu, Rahayu menjadi trauma berat karena situasi tersebut dan memutuskan pergi meninggalkan Banyuwangi bersama ibu tiri dan adiknya. Mereka pindah ke rumah masa kecil Rahayu di kawasan Jetis. Namun, keluarga Rahayu dipinggirkan karena isu kematian ayahnya menyebar dengan cepat. Dia dan adiknya dituduh anak dukun santet sehingga kerap membuatnya tak nyaman.

Rahayu akhirnya berusaha meringankan beban dalam hati dengan mulai rutin solat. Namun, trauma dan rasa takut masih menguasai dirinya sehingga ibadah Rahayu kerap terganggu.Ia sulit khusyuk saat salat hingga kerap lupa jumlah rakaat maupun bacaan salat. Hal tersebut juga semakin parah ketika Rahayu sadar bahwa ada jin yang mengganggu ibadahnya. Jin bernama Khanzab itu selalu mengganggu Rahayu ketika solat sehingga sulit berkonsentrasi. Ia juga mengalami serangkaian teror mengerikan yang tak lepas dari kejadian-kejadian di masa lalu.

Pelakon

Film ini dibintangi Yasamin Jasem, Tika Bravani, Arswendy Bening Swara, Munggaran, Vonny Anggraini, Rizky Hanggono, hingga Fuad Idris.


Review

Cerita ni aku baru tengok pagi tadi. Aku pergi dengan adik aku. Sebenarnya, aku lebih aim nak tengok cerita ni berbanding cerita Sewu Dino. Bagi aku, cerita dia tak lari jauh dengan konsep cerita Makmum. Cuma cerita ni ada sikit plot twist dan juga sound dia banyak yang jumpscare bagi aku. Untuk bab rukyah tu, aku lebih sarankan tengok cerita Qodrat, sebab dia lebih guna ayat Al-Quran. Yang ini bukan tak best, tapi dia tak guna sepenuhnya. Hanya guna ayat Kursi saja.  Aku cuma kesian dengan Rahayu dalam cerita ni sebab terpaksa kehilangan orang yang dia sayang. Dalam sekelip mata saja. 

Cerita ni dia tak banyak tau scene darah-darah semua. Jadi, kepada yang tak suka cerita yang ada unsur thriller, aku rasa sesuai. Dia cuma ada scene rukyah dan jugak flashback. 

Secara keseluruhannya, aku boleh bagi 7/10. Bagi aku best jugak untuk ditonton. 




Popular Posts